Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Materi Mempelajari Teknik-teknik dalam Proses menemukan Ide Usaha Mapel Prakarya kelas 11 SMA/MA

Materi Mempelajari Teknik-teknik dalam Proses menemukan Ide Usaha Mapel Prakarya kelas 11 SMA/MA - Halo adik adik apa kabar? semoga dalam keadaan sehat selalu, nah pada kesempatan yang baik ini kakak ingin menyampaikan jangan lupa untuk menggunakan masker, menjaga jarak dan tentunya mencuci tangan untuk menghindari penyebaran wabah virus corona. Oiya kali ini kakak ingin membagikan materi tentang Mempelajari bagaimana teknik-teknik dalam proses menemukan ide usaha kalian dari mata pelajaran Prakarya untuk adik adik kelas XI SMA/MA. Semoga dengan adanya materi ini bisa bermanfaat yah. Semangat!!

Materi Mempelajari Teknik-teknik dalam Proses menemukan Ide Usaha Mapel Prakarya kelas 11 SMA/MA
Materi Mempelajari Teknik-teknik dalam Proses menemukan Ide Usaha Mapel Prakarya kelas 11 SMA/MA

Pernahkah kalian bermimpi memiliki sebuah usaha di usia dini?atau bahkan memiliki citacita menjadi sebuah entrepreneur/wirausahawan?. Dapatkah limbah barang rumah tangga yang berada disekitar kita dimanfaatkan menjadi sebuah barang yang bermanfaat dan menguntungkan? Modul ini selain berfungsi sebagai pendamping buku teks pelajaran (BTP) atau buku sekolah elektronik (BSE) juga dapat digunakan sebagai media pendukung dan latihan dalam membangun dan mewujudkan usaha kalian khususnya memanfaatkan limbah barang berbentuk ruang seperti botol bekas.  

Materi dalam modul ini mengulas segala sesuatu dalam membangun usaha meliputi proses menemukan ide dan peluang usaha, memilih sumber daya yang tepat, administrasi pendukung usaha serta bagaimana merencanakan pemasaran dan tentunya memanfaatkan limbah barang disekitar kalian. 

Dalam mempelajari dan menggunakan modul ini kalian harus cermat dalam membaca dan mempelajari materi, karena setiap bagian dalam modul berisi langkah-langkah dalam merencanakan dan memulai usaha kalian dalam memanfaatkan limbah barang berbentuk bangun ruang. Semoga kalian dapat menerapkan modul ini sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupan kalian. 

Istilah

  • Perencanaan : Proses yang mendefinisikan sebuah tujuan meliputi strategi, aktivitas kerja hingga pengembangan yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. 
  • Brand : Brand/Merek adalah tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk 2 (dua) dimensi dan/atau 3 {tiga) dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari 2 (dua) atau lebih unsur tersebut untuk membedakan barang dan/atau jasa yang diproduksi oleh orang atau badan hukum dalam kegiatan perdagangan barang dan/atau jasa. https://dgip.go.id/pengenalanmerek 
  • Branding : Branding sebagai pengembangan dari brand itu  sendiri memiliki arti memperkuat brand/merek produk ataupun jasa sehingga tertanam dipikiran konsumen dan calon konsumen. 
  • Ide : Sebuah pemikiran atau saran yang memungkinkan untuk diwujudkan/dilakukan. 
  • Passion : Passion secara definisi dapat diartikan sebagai sebuah kekuatan emosi yang kuat dan hampir tidak bisa dikendalikan sehingga mendorong manusia untuk melakukan sesuatu dengan ikhlas dan luhur tanpa paksaan. 
  • Usaha : Kegiatan manusia untuk mendapatkan penghasilan dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup demi mendapatkan kesejahteraan. 
  • Peluang Usaha : Kesempatan yang dimiliki seseorang untuk mencapai tujuan (keuntungan, uang, kekayaan) dengan cara melakukan usaha yang memanfaatkan berbagai sumber daya yang dimiliki. 
  • Sumber Daya : Segala sesuatu yang berfungsi menunjang sebuah usaha. 
  • Administrasi : Suatu proses atau aktivitas dalam menjalankan Usaha, organisasi, dll. 
  • Pemasaran : Suatu aktivitas yang dilakukan oleh individu atau organisasi untuk menyebarluaskan informasi melalui proses menciptakan, mengomunikasikan, menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat umum demi memperoleh keuntungan dengan melalui beberapa strategi yang diterapkan. 

A. Tujuan Pembelajaran 

Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan kalian dapat menemukan atau membangun Ide usaha kalian sendiri sesuai dengan kebutuhan dan passion kalian. Dalam hal ini dapat dikaitkan dengan usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang. 

B. Uraian Materi 

Tahukah kalian bahwa seorang Copywriter dan Creative Director bernama Gary Dahl pada tahun 1975 berhasil menjual hewan peliharaan berbentuk sebuah batu dengan nama “Pet Rock” dan berhasil mendapatkan keuntungan hingga 15 juta US Dollar?, atau pernahkah kalian berpikir bahwa transportasi menjadi begitu mudah sejak kehadiran aplikasi Gojek?. Segala sesuatu menjadi mungkin dan terwujud tentunya melalui berbagai proses, salah satunya penemuan ide, lalu bagaimana orang-orang seperti Gray Dahl dan Bapak Nadiem Makarim dapat menemukan sebuah ide yang hebat?. 
Ide dalam definisinya menurut berbagai sumber merupakan sebuah pemikiran atau saran yang memungkinkan untuk diwujudkan/dilakukan. Sejarah menuturkan hampir setiap penemuan ide besar didapat dari sesuatu kondisi yang berada disekitar penemu tersebut, pertanyaan yang sering muncul apakah ide harus menunggu sebuah momen untuk ditemukan?ataukah ide dapat ditemukan dan dibangun tanpa membutuhkan momem tertentu?. Pada kenyataannya ide selalu ada disekitar kita namun maukah dan mampukah kita menemukannya dalam setiap kondisi ketika kita membutuhkannya?.
 
Dalam buku Creative Confidence: Unleashing the Creative Potential Within Us All, David 
Kelley seorang pendiri perusahaan desain dan inovasi global IDEO mengatakan “Belief in your creative capacity lies at the heart of innovation.” ― David Kelley, dengan kata lain Kelley mengatakan bahwa sebelum menemukan ide, kita harus percaya sepenuhnya pada sisi kreatif kita sehingga dapat menjadi kekuatan utama dalam berinovasi. Sisi kreatif kita harus dirangsang dan dibangunkan agar dapat peka terhadap kondisi sekitar, bahkan kadang ide dan kreatifitas dapat muncul dalam situasi yang terbatas. Wahyu Aditya (dalam Sila ke-6: Kreatif Sampai Mati, 2013:125)  “..memanipulasi keterbatasan. Selain dipacu untuk kreatif, kita juga disadarkan tentang efisiensi dan berkreasi seoptimal mungkin”. Hal ini menjelaskan bahwa kreatifitas itu dapat muncul dalam kondisi nyaman, terbatas, atau keduanya. 

Pada intinya otak manusia harus selalu dipaksa dan dirangsang untuk selalu berpikir untuk dapat menjadi kreatif, otak yang selalu bekerja akan senantiasa memberikan hasil yang positif dan bahkan menghasilkan sesuatu yang tidak terduga sebelumnya. Proses berpikir kreatif tidak didapat dari genetikal semata, walaupun sebagian manusia dianugerahi otak yang dapat berpikir secara kreatif sejak lahir. Berpikir kreatif dapat kita latih dan lakukan melalui beberapa teknik yang dapat membantu kita untuk melakukannya, sehingga kita dapat menemukan Ide-ide segar dan kreatif dalam membangun usaha kita. 

Mark Zuckenberg (Pencipta Facebook), Jack Dorsey (Pencipta Twitter), Kevin Systrom (Pencipta Instagram), Walt Disney (Pendiri Disney) semuanya tidak mendapatkan kesuksesan secara langsung, tetapi melalui berbagai hal kegagalan, ejekan, cibiran dan diliputi rasa frustrasi. 

Kalian dan mungkin kebanyakan orang berpikir mereka semua mendapatkan ide yang begitu hebat dengan hanya membutuhkan beberapa waktu, padahal mereka juga melalui tahap-tahap percobaan yang kadang menemui kegagalan. Facebook memulai usaha dengan cara membandingkan daya tarik teman sekelas melalui profile yang mereka tuliskan sendiri layaknya sebuah buku harian. Instagram dimulai dengan aplikasi "Burbn", aplikasi yang memungkinkan kita untuk "check-in" lokasi dan membuat rencana, namun karena facebook membuat aplikasi serupa seperti Foursquare maka mereka menciptakan hal yang berbeda yaitu Instagram. Twitter dimulai sebagai situs web untuk mendaftar dan menemukan podcast, dan Walt Disney harus melalui 300 lebih konsep taman bermain yang sekarang menjadi arena hiburan keluarga bernama Disneyland. 

Beberapa gagasan tersebut awalnya memang terkesan kurang brilian, namun orangorang tersebut berhasil meurbah itu semua menjadi sesuatu yang brilian. Ide Usaha bukanlah sebuah karya seni, mereka semua hanya mencoba tidak membatasi diri mereka dan selalu mencoba pengalaman baru untuk mendapatkan wawasan yang kreatif. Siapapun dapat membangun dan meningkatkan ide Usaha, berhentilah terintimidasi oleh pernyataan bahwa sebuah ide Usaha harus dari sesuatu yang hebat, namun mulailah menjalani proses memunculkan ide-ide Usaha. Pelajari dengan seksama, kuasai bidangnya, dan taklukkan keterbatasan itu. Pelajari ilmu dan teknik dalam menciptakan ide Usaha yang hebat dalam modul ini. 

Stimulasi Acak 

Proses penemuan ide dapat menjadi mudah dengan melatih otak kita menggunakan beberapa latihan agar terlatih dalam merespon segala sesuatu dan menjadikannya trigger (pemantik) untuk menemukan ide. Salah satu cara bagaimana kita dapat memiliki ide kreatif adalah dengan menggunakan pola stimulasi acak yang di gagas oleh Edward de Bono, seorang psikolog penemu proses berpikir lateral dan paralel (the inventor of lateral and parallel thinking) pada tahun 1968. Stimulasi Acak (Random Input) adalah salah satu teknik yang digunakan untuk memperoleh keterampilan berpikir kreatif, ini merupakan teknik berpikir secara lateral dimana otak akan dirangsang untuk menemukan ide dengan mengaitkan beberapa input-an yang sebelumnya secara acak disusun.  Salah satu latihan yang dapat kita lakukan dengan teknik ini misalnya: 
  1. Menuliskan sejumlah kata sifat, kata kerja dan kata benda yang berhubungan dengan usaha (misal:kopi, es teh, minum, makan, bakar, pulang, tempat, dingin, panas, manis dsb) 
  2. Kita dapat memulai latihan dengan menghubungkan sesuatu yang awalnya tidak ada hubungannya sama sekali, seperti kata kopi dan bakar. 
  3. Berusahalah untuk menghubungkan kata tersebut dengan masalah yang dihadapi atau pemecahan(solusi) yang ingin dilakukan. 
  4. Ingat! kalian harus mulai membuat hubungan dari kata tersebut bagaimanapun caranya. 
  5. Contoh solusi, saya akan buat sebuah produk Kopi Bakar dimana produk tersebut berbeda cara penyeduhan dan penyajiannya. 
  6. Kalian juga dapat bereksperimen dengan menulisakan kata-kata yang jauh dari hubungan usaha itu sendiri. 

Brainstorming 

Brainstroming dilihat dari susunan katanya dapat diartikan bagaimana kita menciptakan badai di otak, namun dalam hal ini brainstorming membutuhkan oranglain untuk dapat menimbulkan badai dan rangsangan di otak kita. Brainstorming (curah pendapat) menurut beberapa sumber memiliki definisi sebuah diskusi beberapa orang atau kelompok secara spontan untuk menghasilkan ide dan cara memecahkan masalah. 

Kalian dapat menggunakan teknik ini dalam menemukan ide melalui orang-orang disekitar kalian, seperti ayah, ibu, kakak, adik, teman bahkan mungkin diluar anggota keluarga yang dapat dijadikan partner dalam bertukar pikiran.  
Salah satu latihan yang dapat kita lakukan dengan teknik ini misalnya: 
  1. Tanyakan kepada orang-orang disekitar kalian untuk menanggapi sebuah permasalahan, tantangan, atau peluang sebuah usaha. 
  2. Minta kepada mereka untuk menghasilkan ide sebanyak mungkin, tidak peduli jika tidak terkait sama sekali dengan mereka. Selama melakukan periode ini, tidak boleh ada kritik dari kalian. 
  3. Review idenya, pilih yang paling menarik, dan kemudian pikirkan tentang bagaimana menggabungkan, meningkatkan, dan/atau menerapkan ide-ide tersebut. 

How Might We 

Bagaimana kalau ribuan masalah di masa lalu tidak dapat diselesaikan?Bagaimana cara mereka menemukannya? Bagaimana kalau Henry Ford (Pendiri Ford Motor Company) dahulu tidak memikirkan bentuk transportasi selain kuda? Bagaimana kalau Thomas Alva Edison tidak menemukan lampu?. Bagaimana kalau justru semua masalah tambah memperburuk keadaan tanda adanya solusi? Semua itu adalah jenis cara "bagaimana kalau" yang dapat mendorong kita untuk dapat berpikir kreatif. How Might We (Bagaimana mungkin kita/Bagaimana kalau/Bagaimana jika?) merupakan salah satu teknik dalam mengasah otak untuk dapat memunculkan ide-ide kreatif, cara ini dilakukan dengan cara mempertanyakan segala sesuatu terhadap diri kia sendiri.  

Salah satu latihan yang dapat kita lakukan dengan teknik ini misalnya: 
  1. Mulailah dengan membuat sebuah pertanyaan Bagaimana kalau? sebuah limbah rumah tangga seperti botol palstik dapat memiliki manfaat lebih?. 
  2. Kalian juga dapat membuat beberapa pertanyaan terkait usaha yang ingin kalian bangun, seperti Bagaimana kalau saya membuat sebuah usaha kerajinan gelas daur ulang dari bahan limbah kaca? Bagaimana jika saya membuka sebuah totok yang berisi barang kerajinan dari teman-teman sekolah saya? 

Think Different 

Cara mendapatkan ide kreatif juga dapat dilakukan dengan memikirkan lawan/kebalikan dari beberapa ide, kenyataan, pernyataan atau bahkan sebuah kondisi. Secara pelaksanaan dan penggunaan, cara ini memiliki kesamaan dengan How Might We, perbedaannya terletak pada pertanyaan Think Different (Berpikir Terbalik/Berbeda) harus menjadikan lawan dari kondisi yang ada. Seperti apa yang dilakukan oleh salah satu perusahaan dan merchant retail bernama Otten Coffe, ketika hampir seluruh orang berlomba-lomba untuk membuka kedai kopi namun Otten justru membuka usaha yang berbeda dari kebiasaan orang yaitu menjadi sebuah penyedia alat pembuat kopi. Hal ini juga dilakukan oleh beberapa brand lokal ternama seperti Kripik Maicih, dimana mereka berhasil merubah pemikiran konsumen tentang makanan keripik singkong yang tadinya merupakan makanan tradisional menjadi makanan yang layak untuk dinikmati di café-café tingkat atas tanpa merasa khawatir akan jenis makanan itu sendiri. 
Salah satu latihan yang dapat kita lakukan dengan teknik ini misalnya: 
  1. Buatlah catatan tentang beberapa pernyataan dan kondisi yang ada disekitar kalian. 
  2. Lakukan pemikiran dan ajukan pertanyaan yang menurut kalian menjadi lawan atau berbeda dari kondisi tersebut. 

Design Thinking 

Dalam membangun sebuah ide usaha yang menarik dan sesuai kebutuhan pasar kita juga dapat menggunakan beberapa teknik lain seperti mengadopsi cara berpikir seorang desainer dalam mengerjakan proses bekerja kreatifnya. Metode ini disebut dengan “Design Thinking”, sebuah pendekatan yang berorientasi/berpusat terhadap kebutuhan manusia sebagai user/ consumen dalam menciptakan ide dan inovasi baru. Inovasi merupakan sebuah keberhasilan dalam menemukan sebuah cara baru atau pengembangan baru dalam mengubah proses, perilaku, hingga fungsi, sehingga konsumen dapat merasakan manfaat yang lebih besar dari yang sebelumnya. Design Thinking menjadi salah satu tools yang selalu digunakan IDEO sebuah perusahaan desain dan konsultasi sejak tahun 1978 dalam mengembangkan produk-produk inovatif. Pada 1980, Steve Jobs CEO Apple Inc. meminta IDEO mengembangkan sebuah perangkat mouse untuk komputer baru mereka yang diberi nama  “Lisa”. Tim desain IDEO meninggalkan mekanisme mahal yang ditemukan pada mouse sebelumnya dan menggantinya dengan komponen yang lebih mudah dibuat yang masih digunakan di hampir semua mouse mekanis yang diproduksi saat ini.  

Berbeda dengan proses stimulasi acak dan brainstorming, Design Thinking memiliki beberapa tahapan yang lebih kompleks dalam prosesnya, bahkan beberapa teknik seperti disebut diatas dapat dimasukan kedalam tahapan Design Thinking itu sendiri.  Tahapan Design Thinking yang sering digunakan memiliki 5 tahap yang harus dilalui, walaupun beberapa sumber juga menambahkan beberapa tahap lagi sebagai penyempurnaan tahapan Design Thinking. Berikut tahapan-tahapan Design Thinking yang dapat menuntun kita dalam menemukan ide dan berinovasi dalam berwirausaha. 
 
Empathize (Empati) : Tahap ini merupakan proses menggali ide dari permasalahan yang ada, mulailah dari permasalahan yang berada di sekitar kalian. Dalam membangun usaha kalian dapat melihat permasalahan dan kebutuhan dari perspektif pelanggan karena Design Thinking memfokuskan pada keburuhan pelanggan itu sendiri. Proses empati adalah bagaimana kita menempatkan diri sebagai pengguna sehingga dapat benarbenar memahami kebutuhan pengguna atau calon konsumen. 


Proses Empathize dapat dilakukan dengan cara: 
See (Amati) 
Amati apapun yang berada disekitar kalian, baik itu benda, perilaku dan siapa menarik untuk diamati. Catat setiap apa yang kalian lihat. 
Hear (Dengarkan) 
Dengarkan setiap isu dan topik yang sedang ramai diperbincangkan di sekitar kalian. Catat hasilnya 
Feel (Rasakan) 
Cobalah untuk merasakan setiap kondisi yang berada disekitar kalian terutama menempatkan diri seperti apa yang dirasakan kebanyakan orang.  
Do (Lakukan/Perbuat) 
Cobalah untuk memperhatikan perilaku atau kebiasaan seperti apa yang biasanya dilakukan orang-orang disekitar kalian. Kalian dapat menuliskan hal-hal tersebut pada selembar kertas atau menggunakan sticky-note dan tempelah pada dinding. 


Dengarkan perasaan mereka dan gali lebih banyak untuk memahami Perspektif dengan tetap bersikap tidak menghakimi dan menangguhkan semua asumsi. 

 
Define : Tahap Define adalah tentang bagaimana mensintesiskan (Menetapkan) wawasan yang dikumpulkan untuk menemukan pola dan koneksi. Memanfaatkan informasi yang dikumpulkan dan mempelajari untuk memahaminya. Ini akan membantu kalian dalam memberi tujuan yang jelas untuk dikerjakan. 
 
Tahap Define juga merupakan tahap tentang mengumpulkan informasi dari tahap Empati dalam Design Thinking; Menganalisis pengamatan dan mensintesisnya untuk menentukan masalah utama.  Dengan kata lain thap Define merupakan proses menetapkan permasalahan utama yang akan diselesaikan serta menentukan solusi yang tepat bagi permasalahan tersebut berdasarkan hasil pada tahap Empathize. Dalam menentukan masalah utama yang akan dicarai solusinya kita dapat menggunakan teknik pola 5 Mengapa dalam proses ini. 

5 Mengapa 

Teknik ini digagas oleh Socrates, seorang filsuf Yunani dimana dalam mendapatkan tujuan yang sebenarnya kita dapat terus mempertanyakan dengan kata mengapa secara terus menerus sebanyak 5 tahap. Kalian dapat memulai dengan masalah yang sedang ingin kamu selesaikan dan tanyakan "mengapa ini terjadi?", setelah mendapatkan jawaban kalian harus mempertanyakan kembali Mengapa jawaban itu muncul atau "mengapa hal ini terjadi?". Lakukan proses ini sebanyak minimal lima kali, dengan menggali lebih dalam setiap kali kalian mendapatkan jawaban hingga kamu mendapatkan akar permasalahan yang sebenarnya. 

Dalam tahap define kita juga dapat menggunakan tekinik How Might We dalam mendapatkan hasil yang maksimal. 
Ideate (Ide) : Dalam tahap ini barulah kalian menggali ide sebanyak mungkin untuk mendapatkan solusi yang tepat serta memberikan nilai manfaat yang besar bagi pelanggan. Pada tahap ini kalian dapat menggunakan beberapa teknik seperti dijelaskan sebelumnya. 
Prototype (Purwa-Rupa) : Pada tahap ini kalian harus mampu membuat replika solusi dari ide yang kalian hasilkan, dalam usaha berbentuk produk kalian harus membuat purwa-rupa produk, namun dalam bidang jasa kalian dapat mempersiapkan portofolio sebagai gambaran usaha jasa kalian. Pada intinya tahap ini adalah merancang prototipe ide secara nyata dalam bentuk yang konkrit. 
Test (Pengujian) : Tahapan test adalah tahap pengujian, bagi usaha dalam bentuk produk kalian harus mulai menawarkan produk kalian dan mengumpulkan feedback/umpan balik dari produk kalian. Bagi kalian yang memilih usaha dalam bidang jasa kalian dapat membuat sebuah promo terkait jasa kalian dengan tetap mengumpulkan feedback sebagai bahan evaluasi. 
 
Dalam praktek penggunaan Design Thinking tidak selalu menggunakan pola secara linear/berurutan seperti tahapan diatas, namun pola kerja Design Thinking dapat berubah menyesuaikan prosesnya.

C. Rangkuman 

Ide sebagai jantung utama sebuah usaha tidak selamanya didapat dari sebuah momentum tertentu, namun kita harus dapat menemukan dan membangun pemikiran agar Ide tersebut dapat ditemukan. Berbagai teknik yang dapat digunakan dalam proses menemukan Ide menjadi sebuah solusi dan tools(alat) bagi kita, tentunya tetap dengan latihan dan pembiasaan berpikir yang diluar dari kebiasaan (out of the box). 

Seberapa baikpun kita menggali dan menemukan sebuah ide usaha, selalu akan ada gangguan, konflik baik secara kepribadian, kecemasan, kebosanan hingga ketakutan mengganggu cara kita menemukan ide usaha. Namun ketika itu melanda dan terjadi pada kita, pastikan kalian telah memiliki koleksi ide-ide segar, kreatif dan bagus untuk tetap maju menjalankan proses usaha kalian! 

D. Penugasan Mandiri  

Cobalah untuk membuat sebuah ide perencanaan Usaha produk kerajinan berbentuk bangun ruang dari limbah rumah tangga yang berada disekitar kalian, lakukanlah dengan teknik-teknik yang sudah dijelaskan. 
  1. Amatilah bahan limbah berbentuk bangun ruang yang ada disekitar kalian dan masih dan layak dimanfaatkan untuk produk kerajinan.  
  2. Tulis sebanyak-banyaknya kemungkinan ide yang yang kalian dapat dan mungkin dikembangkan pada kerajinan tersebut. 

E. Latihan Soal 

1. Dalam kondisi berkelompok dalam menyusun ide Usaha dan usaha sebaiknya kita memilih teknik pencarian ide yaitu? 
a. Stimulasi Acak 
b. Brainstorming 
c. How Might We 
d. 5 Mengapa? 
e. Design Thinking 

2. Proses melakukan observasi berupa pengamatan perilaku pengguna guna mengenali permasalahan dalam tahap Design Thinking disebut … 
a. Empathize 
b. Define 
c. Ideate 
d. Prototype 
e. Test 

3. Shinta mendapat tugas untuk menyusun sebuah ide Usaha dan usaha, dia mengalami kesulitan dalam menemukan ide Usaha tersebut. Kemudian dia mencoba menuliskan beberapa kata yang berkaitan dan tidak berkaitan dengan Usaha/usaha yang ingin dia bangun, setelah itu Shinta mencoba mengaitkan kata demi kata untuk men-trigger(merangsang) otaknya dalam menemukan ide bisninya. Teknik yang dilakukan Shinta disebut teknik … 
a. Stimulasi Acak 
b. Brainstorming 
c. How Might We 
d. 5 Mengapa? 
e. Design Thinking 

4. Untuk memastikan bahwa ide Usaha kita merupakan usaha yang tepat, kita dapat terus mempertanyakan kenapa kita memilih ide Usaha tersebut. Teknik … dapat digunakan untuk memastikan dan menetapkan ide Usaha kita tersebut. Teknik yang cocok untuk mengisi titik-titik pada pernyataan diatas adalah … 
a. Stimulasi Acak 
b. Brainstorming 
c. How Might We 
d. 5 Mengapa? 
e. Design Thinking 

5. Teknik how might we dapat digunakan pula dalam salah satu tahap Design Thinking, tahapan dalam Design Thinking mana yang cocok menggunakan teknik ini? 
a. Empathize  
b. Define
c. Ideate 
d. Prototype '
e. Test 

Kunci Jawaban Latihan
1. B. Brainstorming 
2. A. Empathize 
3. A. Stimulasi Acak 
4. D. 5 Mengapa? 
5. B. Define 

F. Penilaian Diri 

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab! 
 

Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran. Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya. 

Demikianlah informasi yang bisa kami sampaikan, mudah-mudahan dengan adanya Materi Mempelajari Teknik-teknik dalam Proses menemukan Ide Usaha Mapel Prakarya kelas 11 SMA/MA ini para siswa akan lebih semangat lagi dalam belajar demi meraih prestasi yang lebih baik. Selamat belajar!! 

#
Mempelajari Teknik-teknik dalam Proses menemukan Ide Usaha File ini dalam Bentuk .pdf File Size 74Kb
Diupload oleh www.rumpunnews.com

    Pencarian yang paling banyak dicari
    • bagaimana cara memulai sebuah ide atau gagasan usaha?
    • cara membuat inovasi produk
    • bagaimana cara memulai sebuah ide atau gagasan usaha brainly
    • ide bisnis adalah
    • contoh menganalisa kerajinan usaha yang terinspirasi budaya lokal
    • bagaimana cara mendapatkan ide dari brainstorming
    • sumber gagasan bisnis
    • mengapa kita harus melakukan analisis terhadap ide peluang usaha